September 29, 2011

Time Travel


Bila menoleh ke belakang, di sana ada yang terluang iaitu perasaan ingin kembali ke masa lalu dan segelintir manusia seberapa daya mengkaji kemungkinan mengembara merentas masa. Benarkah manusia mampu melakukannya? Atau manusia masih tidak puas dengan dunia yang diciptakan ini hingga mahu ke setiap ruang yang boleh dijejaki. Adakah pemikiran mereka begitu obses dengan ilmu yang mereka ada hingga alpa dengan tangungjawab kita untuk menjaga alam ini dengan jalan yang benar.

Benarkah teori yang mereka utarakan itu? Atau sekadar imaginasi yang mahu menguasai manusia seluruhnya agar selalu kagum dengan ilmu mereka, dengan sains itu pengukur kemajuan peradaban manusia.


Aku tentunya ingin kembali ke masa lalu, menjalani hari-hari yang penuh keriangan, menanti musim yang datang dan pergi dalam waktunya serta merasakan waktu berlalu dengan perlahan-lahan. Aku rimas dengan zaman ini yang penuh dengan kepantasan.


Atau sebenarnya dimensi masa itu tidak mungkin manusia dapat merungkaikannya... kecuali dengan petunjuk dari Yang Maha Esa.

Native American Indian Prophecies

Extracts from a talk given by Lee Brown at the 1986 Continental Indigenous Council, Tanana Valley, Fairbanks, Alaska.

At the beginning of this cycle of time, long ago, the Great Spirit came down and He made an appearance and gathered the peoples of this earth together "they say on an island which is now beneath the water" and He said to the human beings, "I'm going to send you to four directions and over time I'm going to change you to four colors, but I'm going to give you some teachings and you will call these the Original Teachings and when you come back together with each other you will share these so that you can live and have peace on earth, and a great civilization will come about." And He said "During the cycle of time I'm going to give each of you two stone tablets. When I give you those stone tablets, don't cast them on the ground. If any of the brothers and sisters of the four directions and the four colors cast their tablets on the ground, not only, will human beings have a hard time, but almost the earth itself will die."

And so he gave each of us a responsibility and we call that the Guardianship. To the Indian people, the red people, he gave the Guardianship of the earth. We were to learn during this cycle of time the teachings of the earth, the plants that grow from the earth, the foods that you can eat, and the herbs that are healing so that when we came back together with the other brothers and sisters we could share this knowledge with them. Something good was to happen on the earth.

September 25, 2011

FALSAFAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN

Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha berterusan ke arah lebih memperkembangkan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk melahirkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bertujuan untuk melahirkan warganegara Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberikan sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran keluarga, masyarakat dan negara.